Maarifnupati.com. Jakarta, 8 September 2025 — Di tengah hiruk-pikuk zaman digital dan tantangan global, generasi muda santri melihat Harlah ke-96 Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) bukan sekadar perayaan usia. Bagi mereka, ini adalah momentum kebangkitan pendidikan berbasis nilai, akhlak, dan inovasi.
Dengan tema “Bermutu dalam Ilmu, Bermartabat dalam Sikap”, LP Ma’arif NU dinilai oleh para santri sebagai mercusuar yang tak hanya menerangi jalan ilmu, tetapi juga membentuk karakter bangsa. “Kami ingin LP Ma’arif menjadi tempat tumbuhnya pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas, tapi juga berintegritas,” ujar salah satu peserta Karang Pamitraan Sako Pramuka Pandu Ma’arif NU.
Ketua LP Ma’arif PBNU, Muhammad Ali Ramdhani, menyebut lembaga ini sebagai “menara gading yang indah, elok dipandang”. Namun bagi santri muda, menara itu bukan hanya simbol—melainkan ruang aktualisasi diri. Mereka terlibat aktif dalam kegiatan seperti Scouting for Peace and Humanity, kompetisi inovasi, hingga puncak Harlah Santri yang menjadi ajang ekspresi dan kolaborasi.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, menegaskan bahwa perjuangan LP Ma’arif adalah kelanjutan dari jejak para muassis NU. Santri muda pun menyambutnya sebagai warisan yang harus dijaga dan dikembangkan. “Kami ingin menjadi percikan cahaya dari perjuangan para pendiri NU,” kata seorang peserta Harlah dengan penuh semangat.
Dari sudut pandang generasi muda, LP Ma’arif NU bukan hanya lembaga pendidikan—melainkan rumah peradaban yang membentuk masa depan Indonesia. Di usia ke-96, harapan mereka sederhana namun mendalam: agar LP Ma’arif terus menjadi lentera harapan di tengah gelapnya tantangan zaman.
