SEMARANG —Maarifnupati.com Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah bersama Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nasima kembali meluncurkan program beasiswa English Capacity Building for Nahdliyin Educators Batch 2. Program ini resmi memberangkatkan 27 guru NU terpilih ke Kampung Inggris, Pare, Kediri, pada Ahad, 6 Juli 2025.
Program ini merupakan pelatihan intensif selama 40 hari yang dirancang untuk meningkatkan penguasaan bahasa Inggris, memperkuat karakter kebangsaan, dan membentuk pendidik NU yang siap bersaing di tingkat global. Dari ratusan pendaftar, hanya 27 peserta terbaik yang dinyatakan lolos melalui serangkaian seleksi ketat, termasuk tes kemampuan bahasa, wawancara, dan uji baca Al-Qur’an.
Salah satu peserta, Elli Setiawan, S.Pd., perwakilan dari LP Ma’arif PCNU Kabupaten Pati, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap program ini. Ia menilai bahwa pelatihan ini bukan hanya sebagai peningkatan kompetensi pribadi, tetapi juga sebagai bagian dari visi besar LP Ma’arif dalam menghadirkan pendidikan yang berdaya saing global.
“Program ini adalah langkah strategis menuju internasionalisasi pendidikan Ma’arif. Kami tidak hanya belajar bahasa, tapi juga membangun jejaring, memperluas wawasan, dan memperkuat identitas sebagai pendidik NU yang siap tampil di panggung dunia,” ujar Elli.
Wakil Ketua PWNU Jateng, Prof. Hasyim Muhammad, dalam sambutannya menekankan bahwa kendala utama dalam mengakses beasiswa luar negeri sering kali terletak pada kemampuan bahasa asing. Ia berharap para peserta dapat mengikuti pelatihan dengan kesungguhan dan menjadikan ilmu yang diperoleh sebagai kontribusi nyata bagi umat.
Ketua Panitia Program, Prof. Najahan Musyafa, menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi NU menyongsong abad kedua, dengan menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, adaptif, dan berkarakter.
Dengan semangat kolaboratif dan visi besar menuju pendidikan yang inklusif dan kompetitif, program ini menjadi bukti bahwa NU tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga terus bergerak maju menjawab tantangan zaman.