Wonosobo, September 2025 — Cuaca dingin dan hujan deras yang mengguyur Wonosobo di hari pertama PORSEMA XIII tak menyurutkan semangat kontingen LP Ma’arif NU Kabupaten Pati. Meski harus bertanding dalam kondisi yang menantang, para atlet dan seniman muda tetap tampil maksimal, membuktikan ketangguhan jiwa santri yang tak mudah goyah.
Namun, semesta seolah memberi ruang perjuangan. Memasuki hari kedua, langit cerah menyambut para peserta, memberi angin segar bagi kontingen Pati untuk tampil lebih percaya diri dan fokus. Hasilnya pun gemilang: mereka berhasil membawa pulang total 20 medali, terdiri dari 7 emas, 5 perak, dan 8 perunggu.
Tak hanya cuaca, medan maktab yang menjadi tempat transit kontingen Pati di MTs Al Ghazali Wonosobo juga menjadi ujian tersendiri. Terletak di kawasan pegunungan dengan kontur jalan yang menanjak dan berliku, akses menuju lokasi membutuhkan stamina ekstra, terutama bagi peserta yang baru tiba dari perjalanan jauh. Suhu dingin khas dataran tinggi dan kabut pagi yang kerap menyelimuti area maktab menambah tantangan logistik dan adaptasi fisik. Meski demikian, para peserta tetap menunjukkan semangat tinggi, menjadikan setiap langkah menuju arena lomba sebagai bagian dari perjuangan yang tak terlupakan.
“Anak-anak sudah berjuang luar biasa. Hari pertama memang berat karena hujan dan suhu dingin, ditambah medan maktab yang cukup ekstrem. Tapi mereka tetap tampil dengan semangat dan disiplin. Hari kedua cuaca cerah, dan itu jadi momen kebangkitan,” ujar salah satu pembina kontingen.
Ajang PORSEMA XIII yang berlangsung dari 10 hingga 13 September ini menjadi panggung pembuktian bahwa pendidikan Ma’arif bukan hanya soal ilmu, tapi juga karakter dan daya juang. Kontingen Pati tampil dalam berbagai cabang olahraga dan seni, mulai dari atletik, pidato, kaligrafi, hingga pencak silat.
Dengan semangat kebersamaan dan tekad yang tak tergoyahkan, kontingen LP Ma’arif NU Kabupaten Pati pulang membawa lebih dari sekadar medali, mereka membawa cerita perjuangan, kebanggaan, dan harapan bagi masa depan pendidikan yang bermartabat.