Pati, 15 Oktober 2025 — Dalam rangka menyambut Hari Santri 2025, Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama Kabupaten Pati menyelenggarakan Pelatihan Koding dan Kecerdasan Buatan (AI). Kegiatan ini berlangsung di Auditorium LP Ma’arif NU Pati dan diikuti oleh ratusan guru serta tenaga administrasi dari berbagai sekolah dan madrasah di bawah naungan Ma’arif NU.
Ketua LP Ma’arif NU Pati, Dr. H. Muhsin Moh. Sholeh, Lc. M.A. menjelaskan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 156 peserta dari berbagai jenjang pendidikan. Untuk jenjang MI/SD terdapat 64 peserta, MTs/SMP 30 peserta, MA/SMA 43 peserta, serta SMK 19 peserta. “Pelatihan ini dilaksanakan dalam kelas terpisah sesuai jenjang masing-masing agar pembelajaran lebih fokus dan sesuai kebutuhan,” ungkapnya.
Muhsin menambahkan, kegiatan ini bertujuan membekali guru dan tenaga kependidikan dengan kemampuan dasar koding yang aplikatif. “Ke depan, kita ingin setiap guru memiliki literasi digital dan pemahaman tentang logika pemrograman. Bukan hanya agar bisa mengajarkan ke siswa, tapi juga untuk menumbuhkan pola pikir kreatif dan solutif,” lanjutnya.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua PCNU Pati, Kyai Afif Sunoto, yang menyampaikan apresiasi atas langkah progresif LP Ma’arif. Ia menilai pelatihan ini menjadi wujud nyata komitmen Nahdlatul Ulama dalam menyiapkan generasi santri yang tidak hanya religius, tetapi juga melek teknologi. “Santri harus adaptif terhadap perkembangan zaman. Dunia kini bergerak cepat menuju era kecerdasan buatan, dan kemampuan digital menjadi kunci untuk bertahan dan berkembang,” ujar Afif.
Pentingnya Koding di Era Digital
Koding kini menjadi bahasa baru di dunia modern bahasa yang menggerakkan berbagai teknologi mulai dari aplikasi, situs web, hingga sistem otomatisasi berbasis AI. Di era revolusi industri 4.0 dan menuju society 5.0, kemampuan memahami logika pemrograman menjadi life skill penting, setara dengan kemampuan literasi dan numerasi.
Peluang bagi generasi muda yang menguasai koding terbuka lebar: mereka bisa menjadi pengembang aplikasi, perancang sistem, bahkan kreator solusi digital untuk berbagai sektor seperti pendidikan, ekonomi, dan sosial. Namun, di sisi lain, tantangan juga semakin besar. Persaingan global menuntut inovasi, kolaborasi, dan kecepatan adaptasi terhadap perubahan teknologi yang sangat dinamis.
Dengan adanya pelatihan ini, LP Ma’arif NU Pati berharap para guru dapat menjadi pionir transformasi digital di lingkungan pendidikan Nahdliyyin. Mereka bukan hanya pengguna teknologi, tetapi juga pencipta dan pengembangnya menjadikan Hari Santri 2025 sebagai momentum lahirnya “Santri Digital” yang siap menghadapi masa depan.